Radio merupakan salah satu teknologi yang telah berkembang dalam masing-masing Negara tanpa terkecuali. Dengan adanya media ini maka setiap informasi yang diinginkan mudah didapat, radio sendiri memiliki berbagai channel agar setiap informasi maupun hiburan yang ingin didengar oleh pendengar radio tidak bosan dengan hanya satu channel saja. Maka seiring makin berkembangnya teknologi maka manusia pun tidak tinggal diam, manusia berupaya menciptakan yang terbaik yakni radio satelit.
Menariknya, kehadiran radio satelit meski harganya sedikit lebih mahal namun malah mendapat sambutan baik dari berbagai pihak. Ini karena fungsi hiburan dan edukasinya serta daya jangkau yang tidak terbatas kondisi geografis. Maklum dipancar ulang dari angkasa luar.Salah satu contoh kongkret, keuntungan dari radio satelit adalah dapat mendengar siaran dengan bahasa ibu suatu negara yang diinginkan. Ini berguna ketika seseorang berada di luar negeri dan rindu dengan siaran dari kampung halamannya. Selain itu, mungkin hanya untuk asal tahu saja ketika ingin mendengarkan siaran radio negara-negara lain untuk mendapatkan berita tertentu. Misalnya saja, para pasukan perdamaian yang dikirim keluar dari negaranya. Pasukan tersebut berada sangat jauh alias beribu-ribu kilometer dari tempat asalnya. Bayangkan, ketika orang lain sedang tidur nyenyak, pasukan perdamaian ini malah berjaga-jaga di daerah yang sangat asing bagi mereka sendiri. Pastinya mereka pun memiliki keluarga, sahabat dan kerabat yang pada saat itu tidak bisa bersamanya. Ingatan kepada suasana kampung halaman dan kebiasaan-kebiasaan lain bersama orang-orang terdekat pun hanya menjadi angan-angan belaka. Ironisnya, mereka harus berjaga-jaga di suatu negara yang memiliki perbedaan jauh dengan negera asalnya baik bahasa, budaya dan iklim. Sarana Pendidikan Komunikasi dan pendidikan cukup erat kaitannya. Dalam hal ini, sebuah fasilitas radio satelit pun berfungsi pula untuk urusan pendidikan. Ini terjadi di Afrika Selatan pula. Pasalnya, sebuah bangunan sekolah baru saja didirikan di kota Johannesburg beberapa tahun lalu tepatnya di dalam komunitas Freedom Park. Namun pada kenyataannya, sekolah tersebut tidak memiliki aliran listrik, perabot ataupun material pendukung. Namun para guru tetap mengajarkan anak-anak murid membaca, menulis, berhitung, berharap dan bermimpi di dalam kelas yang berjumlah hanya dua ruangan. Kala itu, mantan Presiden Nelson Mandela bertanya kepada pihak WorldSpace untuk menginvestasikan sejumlah uang untuk memajukan sekolah tersebut demi kemajuan Freedom Park di masa mendatang. Tidak tanggung-tanggung, uang berjumlah US$500.000 pun akhirnya dikeluarkan oleh pihak WorldSpace untuk membangun sebuah gedung sekolah untuk sarana pendidikan. Dengan adanya suntikan dana tersebut, jangankan dua buah ruangan kelas, pada awal tahun ini sejumlah 1.000 murid pun dapat bersekolah di sana. Murid-murid ini tidak lagi memiliki dua buah ruangan kelas saja melainkan 27 ruangan kelas, fasilitas komputer dan sentra media, beberapa kamar mandi serta kantor administrasi di atas lahan seluas 2,8 hektare. Pemancar-pemancar radio besar di dunia internasional yang memiliki akses ke WorldSpace di antaranya yaitu BBC, BBC Asia, Bloomberg, CNN International, Radio French dan bahkan World Radio Network. Masing-masing pemancar ini memiliki pokok pemabahasan masing-masing dengan bahasa yang tentunya berbeda-beda. Sementara untuk lokasi jangkauan AfriStar pastinya didominasi oleh negara-negara di Timur Tengah. Untuk wilayah AsiaStar, Indonesia pun mendapat akses ke sana. Di antaranya yaitu Radio Republik Indonesia (RRI) yang menyediakan berbagai acara baik berita maupun hiburan. Kemudian ada Radio Trijaya yang dapat ditangkap dengan siaran-siaran informatifnya. Lalu ada radio Borneo yang menampilkan musik-musik dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Ternyata kehadiran radio satelit tidak hanya untuk para pasukan militer yang rindu kampung halamannya ketika bertugas
Maka dari itu radio satelit merupakan teknologi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh berbagai pihak tertentu dalam suatu Negara dan juga termasuk pendengar radio, baik kalangan muda, tua, maupun anak-anak selama radio tersebut mempunyai dampak yang positif dikalangan masyrakat dan negara.
Selengkapnya...
Teknologi digital mengkonversi suara dan menjadi data digital yang terdiri dari angka 1 dan 0. Dengan teknologi digital ini, dalam gambar yang ditampilkan memiliki kualitas warna yang lebih natural dan resolusi yang lebih baik, enggak bakalan pecah atau turun kualitasnya sekalipun gambar ditampilin make layar yang gede.Bukan hanya itu, stasiun pemancar atau stasiun TV juga bisa menggunakan beberapa sinyal dalam satu lebar gelombang yang sama, memungkinkan buat melakukan siaran atau menambahkan isi atau informasi tambahan dalam sinyal TV digital. Buat Belia yang manfaatin jasa TV kabel/satelit di rumahnya, fungsi ini bisa Belia tahu dengan mengecek jadwal atau informasi tambahan dalam bentuk teks dalam sebuah program/channel tertentu. Dan lebih dahsyatnya lagi, sinyal digital memungkinkan siaran TV dengan kualitas suara yang jauh lebih baik dibandingkan TV analog. Nah, gambar yang ditampilin pada HDTV, menggunakan sinyal digital yang udah dijelasin tadi.
Tentunya enggak sembarangan TV bisa menampilkan siaran TV yang menggunakan sinyal digital. Selain harus memiliki TV yang udah ngedukung teknologi digital harus dilengkapin dengan receiver khusus yang mampu nerjemahin sinyal digital buat ditampilin jadi gambar dan suara. Dan enggak hanya itu, tentunya butuh stasiun atau pemancar yang ngirim sinyal TV digital buat bisa ngeoptimalin teknologi ini (so far di Indonesia belom, perkecualian buat TV kabel,Frekuensi TV digital terrestrial sama dengan frekuensi TV analog terrestrial yang ada dewasa ini, yaitu kanal VHF dan UHF. Menarik untuk disimak bahwa pada alokasi frekuensi tersebut 170 ? 230 MHz dan 470 ? 890 MHz sebetulnya alokasi frekuensi yang telah diberlakukan I.T.U untuk Region 3 (Asia Pasifik) tidak eksklusif untuk penyiaran, melainkan untuk : Fixed, Mobile dan Broadcasting. Padahal servis yang dapat ditawarkan oleh TV digital selain TV siaran, juga internet, komunikasi data, bahkan voice teleponipun bisa, mengingat kemampuan komunikasi duplex (dua arah) pun dapat dilakukan pada teknologi TV digital ini.
Misalnya TV Plasma merupakan generasi ketiga dari teknologi televisi setelah generasi yang menggunakan sistem tabung dan kemudian dilanjutkan dengan teknologi proyeksi (TV projection). Secara teknis, plasma terdiri dari modul Plasma Display Panel (PDP) yang digabungkan dengan signal processing part yang terdiri dari sinyal processing IC board, front filter, front, dan rear cabinet, speaker, dan set top box. Cara kerja televisi ini memakai ribuan ruang kaca tertutup bertekanan rendah yang diisi campuran neon dan xenon. Di belakang ruang itu terdapat fosfor berwarna-warni. Ada yang merah, biru, dan hijau untuk tiap ruangnya. Saat dinyalakan, ruang plasma memancarkan cahaya ultraviolet yang tak tampak mata. Kemudian cahaya ini mengenai fosfor merah, hijau, dan biru di bagian belakang kaca displai dan fosfor itu lalu menghasilkan cahaya yang terlihat mata. Fosfor tadi terbuat dari tipe yang sama seperti dalam perangkat CRT konvensional. Hasilnya, orang bisa menikmati warna-warna yang cerah dan dinamis seperti yang diharapkan. Sejumlah keunggulan dari televisi plasma antara lain resolusi yang tinggi ketimbang televisi biasa, dan mampu mempertontonkan sinyal teve digital serta VGA dari komputer. Televisi jenis ini juga tebalnya hanya beberapa inci sehingga pilihan penempatannya bisa bervariasi. Selain dipajang berdiri, model ini bisa dipasang di dinding atau bahkan di langit-langit sehingga tak terlalu makan tempat. Orang bilang bentuknya elegan. Karena tak memerlukan unit proyeksi dan layarnya, maka ideal dipakai untuk tiap aplikasi komersial dan bisnis, di saat pemakaian proyektor tak dimungkinkan. Karena tipisnya, pemasangannya bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya ditempelkan di dinding atau langit-langit, tegak lurus dari lantai atau ditempatkan dengan desktop stand atau ceiling bracket, seumpama mau digantung.
Fenomena TV digital merupakan salah satu contoh konvergensi antara Teknologi Informasi, Telekomunikasi dan Penyiaran. Di negara-negara Eropa, kebutuhan jaringan akses penyiaran telah banyak dilakukan oleh TV satelit dan jaringan TV kabel yang relatif mempunyai jumlah kanal yang jauh lebih banyak dibandingkan TV analog terrestrial biasa. Dengan rencana transisi TV analog menjadi TV digital dalam jangka waktu yang telah disepakati, dan penambahan jumlah kanal TV dalam teknologi TV digital, maka negara Eropa merencanakan pula untukmenggunakan sebagia kanal frekuensi TV analog di UHF untuk menjadi "extention band" dari IMT-2000. Apalagi hal ini telah diperkuat oleh keputusan dari WRC-2000, Istanbul-Turki, yang membuka kesempatan negara-negara di seluruh dunia untuk memilih pita frekuensi 806 ? 960 MHz, 1710 ? 1880 MHz dan 2520 ? 2670 MHz sebagai "extention band" dari IMT-2000. Oleh karena itu untuk antisipasi meningkatnya permohonan penyelenggaraan televisi dimasa depan dan agar lebih efisien maka dapat ditempuh suatu terobosan suatu kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.
Selengkapnya...