E-PR VS PR Konvensional

Tak dapat dipungkiri, kehadiran Public Relation (PR) sangat membantu proses dalam memperoleh good will atau kesan positif dari masyarakat luas akan keberadaan sebuah perusahaan atau instansi yang dinaunginya baik negeri maupun swasta. Begitu sebaliknya perusahaan atau instansi tersebut nampaknya juga sangat membutuhkan keberadaan PR, sehingga tampak keduanya tak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Humas atau public relations merupakan suatu kerja manajemen atau fungsi manajemen, maka dari itu maka kerja humas haruslah menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Keberadaan PR dalam suatu perusahaan juga tidak asal-asalan karena tugas dan tanggung jawab yang harus diemban dalam meningkatkan loyalitas dan karakter sebuah perusahaan ada ditangan seorang humas.
Seperti yang kita ketahui bahwa tugas seorang humas adalah melakukan kegiatan yang tugasnya berupa menjembatani perusahaan tempat praktisi itu bekerja dengan public, menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan public. Dan seorang praktisi humas mempunyai tanggungan yang berat, dimana dia mampu menjaga citra baik perusahaan bahkan memberikan citra baik perusahaan dan juga tidak merugikan public, dimana harus terjadi saling pengertian dengan tidak merugikan satu sama lain. Bukan hanya itu seorang humas juga harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan berbagai media yang ada untuk keuntungan masing-masing pihak terkait.
Sekarang kita beralih pada e-PR, apa itu e-PR? e-PR merupakan suatu kegiatan kehumasan yang dilakukan melalui dunia internet, semua kegiatan publikasi sampai melakukan hubungan dengan publik, semua kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui internet. Kemajuan tekhnologi sekarang ini memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan kegiatan kehumasan, bukan cuma kegiatan kehumasan saja, bahkan semua kegiatan-kegiatan lainnya dalam berbagai bidang juga dapat dilakukan didunia internet, karena ini merupakan kemajuan jaman. Sedangkan PR konvensional merupakan suatu kegiatan kehumasan yang dilakukan pada umumnya didunia nyata, secara fisik, dan bertatap muka langsung, dan kegiatan-kegiatann humasnya bersifat langsung kepada publik. Sehingga terjadi saling percaya antara kedua pihak.
Dalam hal ini ada PR yang mungkin berbeda dalam menjalankan tugas-tugasnya, maka disini akan dibahas mengenai E-PR versus PR konvensional, dimana kedua peranan tersebut mempunyai masing-masing penjelasan dan tugas dari PR tersebut.
Komunikasi yang dilakukan oleh e-PR sendiri melalui media internet, misalnya melalui e-mail, memasang iklan langsung melalui internet, dan memasang membuat web site perusahaan, sehingga komunikasi bisa langsung dilakukan dengan membuka situs dari perusahaan tersebut. Mungkin cara kerja seperti ini lebih memudahkan tugas seorang humas dalam memperkenalkan sebuah perusahaan yang baru ataupun perusahaan lama kepada khalayak yang bisa melihat secara jelas tentang kondisi sebuah perusahaan.
Sedangkan komunikasi yang dilakukan e-PR konvensional yang bersifat informative dan persuasive dilaksanakan dengan:
· Tertulis, yaitu dengan menggunakan surat-surat, papers, bulletin, brosur, dll
· Lisan, mengadakan briefing, rapat-rapat, diskusi, ceramah, dan sebagainya.
· Conseling, menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapatkan latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada para karyawan, turut memecahkan masalah-masalah pribadi mereka, atau mendiskusikannya bersama.
Maka dari kedua penjelasan tersebut kita akan tau Keunggulan e-PR dibanding PR konvensional, yakni:
· e-PR menjadi komunikasi yang terjadi konstan
· Respon yang cepat
· Interaktif
· Biaya hemat
Manfaat e-PR antara lain, dapat menjalin hubungan yang baik dengan berbagai media melalui media center online, dapat membangun digital brand images, dapat digunakan sebagai sarana komunikasi pasar global maupun mitra bisnis internasional
Dengan biaya yang minim, hal ini tidak mudah dilakukan di PR konvensional, feedback dapat langsung diperoleh dari publik, dan dapat langsung memperoleh keinginan-keinginan publik tanpa harus menebak dan melakukan riset. PR konvensional dalam menciptakan opini publik melalui pesan koorporat seperti reporter atau wartawan sedangkan melalui e-PR pesan-pesan tersebut dapat langsung disampaikan kepada public melalui internet.
Antara e-PR dan PR konvensional terlihat jelas bahwa keterampilan yang paling banyak dimiliki oleh seorang humas yakni PR konvensional, dan itu mungkin tidak dimiliki oleh e-PR yang hanya bisa mengandalkan media internet walaupun mereka sangat lihai dalam mengerjakan tugas lewat media tersebut. Akan tetapi jika suatu saat perusahaan mengalami suatu krisis yang tidsak diharapkan mereka akan dituntut menyelesaiakn masalah tersebut dengan menghadapi public secara bertatap muka tanpa menggunakan media yang selama ini mereka gunakan.
Sedangkan PR konvensional yang sudah sering menjalankan tugasnya yang secara bersama menghadapi serta memecahkan masalah dengan berbagai diskusi akan lebih mudah menghadapi klien atau public untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi walaupun mungkin bisa mengeluarkan uang yang tidak sedikit tapi setidaknya mereka yang bertanggung jawab dapat dengan pasti bisa menyelesaikannya.
Kesimpulan dari analisis ini dapat terjawab bahwa kegiatan PR konvensional lebih bersifat kegiatan-kegiatan fisik, misalnya dengan mengadakan press conference, press realese, broser, spanduk, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan ini tidak bisa ditinggalkan , karena masyarakat tidak bisa dengan mudah menerima isi editorial yang telah disediakan website, tetapi public juga membutuhkan sesuatu yang bersifat riil dengan adanya kegiatan-kegiatan bersifat fisik humas. Dengan ini saya menyimpulkan kemajuan teknologi memang dapat membantu orang dalam melakukan sesuatu, tetapi kita juga harus bisa membatasi diri, dan tidak boleh tergantung pada internet, karena tidak semua yang kita kerjakan melalui internet dapat semudah, segampang yang kita kira dan banyak hal-hal negatif juga yang ada pada internet.
Kegiatan e-PR hanya sebagai penunjang keberhasilan dan kesuksesan kerja seorang praktisi PR, dimana hal-hal dan kegiatan-kegiatan yang tidak bisa dikerjakan secara fisik oleh seorang praktisi PR, dapat diselesaikan oleh kegiatan e-PR, begitu juga sebaliknya apa yang tidak bisa dilakukan e-PR dapat dilakukan oleh PR konvensional. Intinya kegiatan PR konvensional dan e-PR saling berhubungan dan dapat saling mengisi.
Walau bagaimanapun kemajuan teknologi, tetap sesuatu yang bersifat konvensional yang lebih diperlukan oleh public. Publik membutuhkan sesuatu yang nyata, sesuatu yang riil yang bisa dipercaya dibanding dunia maya yang disungguhkan seperti di internet. Dan menurut saya sendiri tidak semua public itu mengerti bagaimana menggunakan internet, dan bahkan msh banyak sekelompok masyarakat yang kesusahan dan belom bisa menggunakan internet, jadi yang mereka butuhkan adalah semua yang bersifat manual, dan gampang untuk digunakan dan dimiliki.
e-PR memang lebih canggih daripada PR konvensional akan tetapi tidak semua public bisa mengakses media internet. Pada kenyataanya semua orang pasti lebih mengharapkan sesuatu yang pasti dan nyata yang bisa dilihat dan dinikmati secara langsung dan yang mampu memberikan hal tersebut adalah PR konvensional sedangkan e-PR hanya bisa memberikan penjelasan yang lebih real melalui media internet. Walaupun keduanya masing-masing memiliki tugas untuk memberi pesan yang baik kepada masyarakat melalui komunikasi yang berbeda namun tanggung jawab humas tetap lah pada pemberitahuan kebenaran tentang perusahaan yang sedang mereka tempati sreta mampu memberikan dampak yang positif dari perusahaan tersebut.
e-PR dan PR konvensinal mempunyai perbedaan dalam masalah sarana dan bagaimana cara penyampaiannya kepada publik akan tetapi e-PR dan PR konvensional sama-sama mempunyai tugas dan tujuan yang sama yakni bagaimana cara untuk mengadakan pendekatan terhadap publik dan menunjukkan nilai-nilai yang positif tentang perusahaan yang tengah humas jalankan didalam perusahaan tersebut kepada public agar publik dapat menerima dengan memberikan nilai yang positif.
Selengkapnya...

KOMUNIKASI VIRTUAL DAN KOMUNIKASI KLASIK

Komunikasi virtual.
Komunikasi yang dipahami sebagai virtual reality pada ruang lingkup {alam maya} dengan menggunakan internet. Komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit.

Bagi yang ingin menambah pengetahuan atau memperdalam suatu keahlian , internet adalah salah satu tempat yang patut dilirik. Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh di internet, baik dari situs yang memang menyajikan informasi mengenai hal tersebut, situs yang berisi jurnal , perpustakaan virtual, dll . Selain itu ternyata terdapat cukup banyak situs yang memberikan kursus gratis dengan beragam subyek, mulai dari yang berhubungan dengan internet dan komputer , misalnya membuat website, belajar windows NT, linux, dll sampai ke belajar membuat tulisan, automotive, bahasa, kerajinan tangan dll.

Komunikasi klasik
Teori komunikasi kontemporer yang merupakan perkembangan dari teori komunikasi klasik melihat fenomena komunikasi tidak fragmatis. Artinya, komunikasi dipandang sebagai sesuatu yang kompleks-tidak sesederhana yang dipahami dalam teori komunikasi klasik
Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication.Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang dimaksud adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimana ia mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka mazhab ini cenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi.
Jika dianalogikan dengan pesawat telepon, salurannya adalah kabel, sinyalnya adalah arus listrik di dalamnya, dan transmitter dan penerimanya adalah pesawat telepon. Dalam percakapan, mulut adalah transmitternya, sedangkan gelombang suara yang ke luar melalui saluran udara adalah sinyalnya, dan telinga adalah penerimanya.Shannon dan Weaver membuat model komunikasi yang dilihat sebagai proses linear yang sangat sederhana. Karakteristik kesederhanaanya ini menonjol dengan jelas. Mereka menyoroti masalah-masalah komunikasi (penyampaian pesan) berdasarkan tingkat kecermatannya.Sebagaimana yang dipakai dalam teori komunikasi informasi atau matematis, konsep tidak mengacu pada makna, akan tetapi hanya memfokuskan titik perhatiannya pada banyaknya stimulus atau sinyal
Hubungan antara komunikasi virtual dengan komunikasi klasik punya hubungan yang sangat erat dimana kedua komunikasi tersebut sama-sama memberikan informasi dan mampu membantu kegiatan manusia dalam menyampaikan pesan, hanya saja yang menjadi perbedaannya adalah cara pemakain yang berbeda.
Komunitas virtual
Community atau komunitas, seperti hal nya yang kita jumpai di dunia nyata, adalah sekumpulan individu yang memiliki minat yang sama. Sebuah komunitas biasanya terbentuk karena memiliki kebutuhan yang sama (atau tidak) pada sebuah minat tertentu. Sebuah komunitas atau club atau kelompok atau geng biasanya diawali dengan ngumpul bareng. Dimulai dengan beberapa orang (minimal 2 orang) yang saling kenal, memiliki minat yang sama, dan kemudian berkembang dan bertambah banyak anggota nya.
Apa yang membedakan komunitas dunia nyata dan dunia virtual?
Bila pada komunitas dunia nyata paling tidak orang-orang yang mengawali adanya komunitas itu harus bertemu, sedangkan di komunitas virtual orang-orang tersebut tidak perlu bertatap muka. Bahkan tidak perlu saling kenal dekat terlebih dahulu. Yang dibutuhkan hanya kesamaan minat dan alamat email (sebagai media berkomunikasi).
Keadaan nya pun kadang terbalik, kalau komunitas non-virtual mengawali berdirinya dengan pertemuan, komunitas virtual lebih sering pertemuan atau kopi darat itu justru terjadi setelah komunitas virtual tersebut berdiri dan menjadi akrab satu sama lain.
Kebutuhan bertemu itu justru muncul karena dirasa setelah sekian lama komunitas virtual itu berjalan tapi sesama mereka tidak tahu ‘bentuk’ masing-masing anggota. Karena itu lah kemudian diadakan gathering-gathering.
Kalau ingin dilihat darimana dimulai nya komunitas virtual ini, sejarah nya dimulai saat (tetap saja) dari komunitas non-virtual yang mencoba berkomunikasi melalui media email. Salah satu tools dari internet adalah mailing list. Yaitu proses berkiriman surat melalui 1 account email.
Kesimpulan
Virtual Community adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan minat yang terbentuk pada dunia virtual (internet).
Kepercayaan seseorang terhadap virtual community sangat besar
Komunitas sosiologis
Simbolisasi, tata cara, aturan, liturgi, atribut, jubah, kelompok, metode, hanyalah fakta dan fenomena sosial yang terjadi. Sayangnya, justru fenomena sosial inilah yang mudah dikenali. Fenomena sosial ini lebih sering dipahami dan cenderung dibuat rancu sebagai ajaran normatif kelompok. Akibatnya, ketika seseorang mencoba melakukan analisis kritis, dia dia dianggap melecehkan dan mendekonstruksi suatu kelompok.
Hal ini juga terjadi pada fenomena sosial dalam kelompok keagamaan. ketika mengkritik suatu pemikiran sosial yang berlabelkan agama, kita bisa-bisa juga dianggap merusak agama. Padahal, dalam sosiologi, kita hanya melihat kelompok sebagai fenomena sosial, termasuk kelompok yang menamakan dirinya agama.
Kegagalan ini tidak lepas karena kurang memperhatikan perspektif sosiologis dalam memahami masyarakat. Perspektifnya selalu normatif, dogmatis, dan tekstualis. Inilah juga yang mungkin menyebabkan kehadiran suatu kelompok tidak jarang kehilangan makna relevansinya.
Di sinilah pentingnya memahami sosiologi kelompok (termasuk agama) supaya kita bisa memilah-milah mana yang merupakan dogma dan doktrin serta mana yang merupakan konteks dari konstruksi sosial umat. Sosiologi kelompok, termasuk sosiologi agama, mengajak kita mempelajari sosiologi komunitas masyarakat; bagaimana mereka mengonstruksi kelompoknya dan sebaliknya bagaimana kelompok itu mengonstruksi masyarakat.
Dengan demikian, ketika kita merayakan peristiwa kehidupan, atau memproklamirkan sebagai bagian dari kelompok tertentu, mari hadirkan esensi keberadaannya. Bukan atribut peristiwa yang perlu diceritakan, karena narasi ini semua orangpun bisa mengambarkannya, tetapi apa yang terjadi bagi diri ini ketika mengalami peristiwa itu. Apa yang kita dapatkan ketika.
Selengkapnya...

KOMUNIKASI INTERAKTIF

Mediamorfosis atau perkembangan komunikasi manusia terus berjalan dan mengalami perubahan. Hingga akhir di era saat ini kita mengenal komunikasi interaktif. Dilihat dari pengertian “mediamorfosis” yaitu : transformasi media dimana ketika bentuk-bentuk media komunikasi yang lebih baru muncul, bentuk-bentuk media yang terdahulu tidak mati, tetapi terus berkembang dan berdaptasi. Maka kita sendiri bisa merasakan bagaimana mediamorfosis sudah erat dengan kehidupan kita.
Teknologi dengan segala macam bentuk dan rupanya, seharusnya mampu kita aplikasikan secara benar. Namun, pada kenyataannya banyak terjadi penyalahgunaan. Kemajuan teknologi di satu sisi memberikan keuntungan bagi manusia tetapi di sisi lain memberikan kerugian.
Sesuai dengan tema yang diberikan kepada kelompok kami, ” Sejarah Komunikasi Interaktif “. yaitu fase besar keempat dalam mediamorfosis. Perubahan teknologi komunikasi yang demikian cepat, membuat manusia dihadapkan pada kesiapan mental dalam menghadapinya. Tuntutan zaman, mengajak kita untuk terus mampu bertahan dan beradaptasi terhadap segala jenis perubahan.
Perkembangan komunikasi manusia dimulai lebih seratus tahun yang lalu. Yang dimulai dari komunikasi/ bahasa lisan kemudian, komunikasi atau bahasa tulisan yang merupakan wujud dari upaya manusia untuk melestarikan pengetahuan dan mengatasi keterbatasan-keterbatasan komunikasi lisan. Kemudian, era telekomunikasi dan terkahir era komunikasi interaktif.
Sejak penggunaan telegraf listrik transformasi dan ekspansi besar komunikasi manusia menemukan sebuah perkembangan mutakhir. Saat ini , komunikasi manusia tergantikan dengan penggunaan medium yang lebih maju. Penggunaan komputer, internet, teknologi telepon serta seluler satelit yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan lebih mudah. Percakapan anatara manusia tidak lagi harus bertatap muka.Internet berawal sebagai media komunikasi dan apa pun bisnisnya membutuhkan komunikasi, entah itu oral, visual, maupun tekstual antara pihak-pihak yang terlibat.
Walaupun beberapa dari jenis komunikasi ini diotomatisasi oleh komputer, namun tanpa hal itu suatu bisnis tidak dapat tumbuh.Ciri utama dari jenis komunikasi dasar di Internet adalah; e-mail, chat, dan News, ini semua adalah aplikasi yang sering digunakan dan di masa depan hal ini pun akan tetap nomor satu digunakan. Ketiga itu sebenarnya adalah replika dari hal yang sering digunakan di era pra-internet.
Online chat tidaklah baru bila dibandingkan dengan normal chit-chat, namun Internet memungkinkan cara baru berkomunikasi, dan sekarang masalahnya adalah bagaimana kita dapat membuat nilai tambah pada teknologi baru dan inovatif ini.
Teknologi ini tidak memberikan solusi baru yang radikal, namun mengintegrasikan teknologi yang ada untuk meningkatkan keefektifan berkomunikasi.Mediamorfosis, masih menurut Roger, dibagi ke dalam tiga tahapan proses, yaitu :
1) Komunikasi / bahasa lisan dan mediamorfosis besar pertama.
2) Komunikasi / bahasa tulisan dan mediamorfosis besar kedua.
3) Komunikasi / bahasa digital dan mediamorfosis besar ketiga.
Namun ada pula yang membaginya menjadi empat bagian, yakni pada tahapan ketiga yaitu masa telekomunikasi dan tahapan keempat yaitu masa komunikasi interaktif. Telah dijelaskan secara singkat mengenai mediamorfosis besar pertama dan kedua, jadi yang akan dibahas secara mendalam di sini adalah Sejarah Komunikasi Interaktif.Pada masa awal kehadirannya, komunikasi interaktif disebut sebagai phonetic stage. Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya alat bantu yang dipakai manusia dalam berkomunikasi. Karena, pada tahap inilah manusia dapat menyusun abjad huruf seperti apa yang kita kenal saat ini. Abjad yang tersusun secara teratur saat ini berasal dari tulisan yang tidak berabjad secara teratur, yang diketemukan di situs Pulau Kreta, pusat kebudayaan Minea Kuno. Seorang sarjana arkeologi Inggris, Sir Arthur Evons, menemukan peninggalan tulisan berbentuk baris dari tahun 1770 – 1550 SM.
Tulisan tadi dibagi dalam bentuk A dan B. Dari bentuk Alpha dan Betha tadi maka seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia muncullah apa yang kita kenal dengan istilah “Alphabet”, yaitu susunan simbol / tanda yang enggambarkan unsur – unsur suara pribadi seorang manusia. Penggunaan abjad ini disempurnakan lagi pada masa kejayaan Yunani.Disamping penemuan alphabet, pada tahap ini manusia juga telah menemukan media sebagai cikal bakal media massa dalam proses komunikasi manusia. Media itu bernama Acta Diurna, yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada 100 – 44 SM. Acta Diurna bentuknya adalah berupa papan tempel yang di dalamnya ditempelkan informasi – informasi actual yang perlu diketahui oleh masyarakat. Acta Diurna ditempatkan di Forum Romanum (alun – alun kota Roma) dengan maksud agar imformasi tadi dapat dibaca oleh seluruh penduduk Roma. Media Acta Diurna, yang artinya catatan harian, dianggap sebagai cikal bakal surat kabar modern. Disebutkan bahwa unsur – unsur yang ada pada Acta Diurna sama seperti unsur – unsur yang terdapat pada surat kabar modern.
Selengkapnya...

DAMPAK TEKNOLOGI INTERNET

Sejarah internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai statis hingga yang dinamis dan interaktif. Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika departemen pertahanan amerika, U.S. DARPA memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah computer sehingga membentuk jaringan organik. Tahun 1972, Roy Tomilinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi popular. Computer university college di London merupakan computer pertama yang ada di luar amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk transmission control protocol atau TCP dan internet protokol atau IP yang kita kenal semua.

Manfaat internet
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian yang tersedia di internet:
1. informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial.
2. informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: sains teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik adalah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas eknomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

Dampak internet
Dampak teknologi internet bagi kalangan masyarakat sangat penting dan punya pengaruh yang besar bagi pengetahun masyarakat selama penggunaan teknolgi tersebut digunakan sebagai sarana yang bersifat positip yang tidak merugikan kepentingan orang lain. Dengan adanya internet kita bisa belajar berbagai aktifitas yang terjadi disekitar kita, dsamping itu banyak informasi yang kita dapatkan mengenai perkembangan dunia luar yang akan kita butuhkan.
Teknologi ini juga membantu manusia dalam meyelesaiakn pekerjaan-pekerjaan yang tadinya sulit dan susah didapatkan namun dengan adanya teknologi ini maka semua itu dapat diatasi. Akan tetapi dampak internet bisa mengakibatkan sisi negative apabila pengguna internet menggunakan teknologi tersebut untuk hal-hal yang kurang wajar.
Aktivitas yang awalnya positif bisa menjadi negatif. Awalnya sih, menggunakan internet untuk hal yang cukup penting seperti mencari informasi untuk keperluan studi, lalu berkembang bikin e-mail, dan kemudian kenal chatting. Lama-lama internet menjadi bagian dari hidup. Menjadi hal yang biasa dan rutin. Pada kasus orang-orang yang kecnduan internet, bahkan mereka cenderung melakukan aktivitas untuk hal-hal yang tidak perlu atau membuang-buang waktu. Ironisnya mereka tidak sadar akan hal itu, sampai baru diketahui setelah menimbulkan dampak-dampak negatif.
Tanda-tanda kecanduan
- menghabiskan waktu dari yang semestinya untuk surfing di internet
- bermasalah dalam membatasi waktu berinternet
- teman atau keluarga mulai mengeluh kalo kamu sudah terlalu sering di depan komputer
- sulit untuk menghindar internet selama beberapa hari
- pekerjaan dan kehidupan sosial sempat terganggu akibat terlalu lama/sering berinternet
- ada situs khusus atau layanan tertentu di internet yang membuat sulit untuk menahan godaan untuk berinternet.

Dampak negative
Ada banyak dampak negative dari kecanduan internet, berikut ini beberapa contoh yang sering terjadi, Tidak peduli masa depan, Para orang tua harus menanggung tagihan, perbuatan maksiat, kurang produktif dan masih banyak lagi. Akan tetapi, dari pengaruh negative tersebut tentu saja ada pengaruh positif dari penggunaan (bukan kecanduan) internet terhadap kepribadian seseorang. Reid steere, seorang sosiolog dari Los Angeles mengatakan, jika seseorang menggunakan internet sebagai media eksplorasi diri dengan kesadaran penuh, ia akan mengalami pertumbuhan sebagai hasil dari refleksi dirinya secara utuh.
Mengenai dampak internet sebagai alat explorasi diri, para psikolog memandang hal tersebut tergantung dari si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika internet di gunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri.
Banyak orang tidak sadar bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial entah karena keasyikan ngebrowse atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat terjadi karena ada individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda pada saat online dengan offline.
Motivasi dibalik itu tentu berbeda dengan satu orang dengan yang lain. Permasalahan akan rumit jika alasanya adalah karena individu tersebut tidak puas terhadap dirinya sendiri, lantas menciptakan dan menampilkan kepribadian yang lain sekali dari dirinya yang asli.
Oleh karena itu walaupun internet memiliki sisi positif dan negatif, para pengguna internet banyak peminatnya. Berbagai informasi yang didapat dari internet dapat menyelesaikan segala sesuatu yang dibutuhkan individu tersebut. Dari teknologi yang semakin maju mendorong manusia untuk lebih berpikiran maju tanpa memandang usia maupun kalangan tertentu.
Selengkapnya...

RADIO SATELIT

Radio merupakan salah satu teknologi yang telah berkembang dalam masing-masing Negara tanpa terkecuali. Dengan adanya media ini maka setiap informasi yang diinginkan mudah didapat, radio sendiri memiliki berbagai channel agar setiap informasi maupun hiburan yang ingin didengar oleh pendengar radio tidak bosan dengan hanya satu channel saja. Maka seiring makin berkembangnya teknologi maka manusia pun tidak tinggal diam, manusia berupaya menciptakan yang terbaik yakni radio satelit.
Menariknya, kehadiran radio satelit meski harganya sedikit lebih mahal namun malah mendapat sambutan baik dari berbagai pihak. Ini karena fungsi hiburan dan edukasinya serta daya jangkau yang tidak terbatas kondisi geografis. Maklum dipancar ulang dari angkasa luar.Salah satu contoh kongkret, keuntungan dari radio satelit adalah dapat mendengar siaran dengan bahasa ibu suatu negara yang diinginkan. Ini berguna ketika seseorang berada di luar negeri dan rindu dengan siaran dari kampung halamannya. Selain itu, mungkin hanya untuk asal tahu saja ketika ingin mendengarkan siaran radio negara-negara lain untuk mendapatkan berita tertentu. Misalnya saja, para pasukan perdamaian yang dikirim keluar dari negaranya. Pasukan tersebut berada sangat jauh alias beribu-ribu kilometer dari tempat asalnya. Bayangkan, ketika orang lain sedang tidur nyenyak, pasukan perdamaian ini malah berjaga-jaga di daerah yang sangat asing bagi mereka sendiri. Pastinya mereka pun memiliki keluarga, sahabat dan kerabat yang pada saat itu tidak bisa bersamanya. Ingatan kepada suasana kampung halaman dan kebiasaan-kebiasaan lain bersama orang-orang terdekat pun hanya menjadi angan-angan belaka. Ironisnya, mereka harus berjaga-jaga di suatu negara yang memiliki perbedaan jauh dengan negera asalnya baik bahasa, budaya dan iklim. Sarana Pendidikan Komunikasi dan pendidikan cukup erat kaitannya. Dalam hal ini, sebuah fasilitas radio satelit pun berfungsi pula untuk urusan pendidikan. Ini terjadi di Afrika Selatan pula. Pasalnya, sebuah bangunan sekolah baru saja didirikan di kota Johannesburg beberapa tahun lalu tepatnya di dalam komunitas Freedom Park. Namun pada kenyataannya, sekolah tersebut tidak memiliki aliran listrik, perabot ataupun material pendukung. Namun para guru tetap mengajarkan anak-anak murid membaca, menulis, berhitung, berharap dan bermimpi di dalam kelas yang berjumlah hanya dua ruangan. Kala itu, mantan Presiden Nelson Mandela bertanya kepada pihak WorldSpace untuk menginvestasikan sejumlah uang untuk memajukan sekolah tersebut demi kemajuan Freedom Park di masa mendatang. Tidak tanggung-tanggung, uang berjumlah US$500.000 pun akhirnya dikeluarkan oleh pihak WorldSpace untuk membangun sebuah gedung sekolah untuk sarana pendidikan. Dengan adanya suntikan dana tersebut, jangankan dua buah ruangan kelas, pada awal tahun ini sejumlah 1.000 murid pun dapat bersekolah di sana. Murid-murid ini tidak lagi memiliki dua buah ruangan kelas saja melainkan 27 ruangan kelas, fasilitas komputer dan sentra media, beberapa kamar mandi serta kantor administrasi di atas lahan seluas 2,8 hektare. Pemancar-pemancar radio besar di dunia internasional yang memiliki akses ke WorldSpace di antaranya yaitu BBC, BBC Asia, Bloomberg, CNN International, Radio French dan bahkan World Radio Network. Masing-masing pemancar ini memiliki pokok pemabahasan masing-masing dengan bahasa yang tentunya berbeda-beda. Sementara untuk lokasi jangkauan AfriStar pastinya didominasi oleh negara-negara di Timur Tengah. Untuk wilayah AsiaStar, Indonesia pun mendapat akses ke sana. Di antaranya yaitu Radio Republik Indonesia (RRI) yang menyediakan berbagai acara baik berita maupun hiburan. Kemudian ada Radio Trijaya yang dapat ditangkap dengan siaran-siaran informatifnya. Lalu ada radio Borneo yang menampilkan musik-musik dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Ternyata kehadiran radio satelit tidak hanya untuk para pasukan militer yang rindu kampung halamannya ketika bertugas
Maka dari itu radio satelit merupakan teknologi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh berbagai pihak tertentu dalam suatu Negara dan juga termasuk pendengar radio, baik kalangan muda, tua, maupun anak-anak selama radio tersebut mempunyai dampak yang positif dikalangan masyrakat dan negara.
Selengkapnya...

Apa yang dimaksud TV Digital

Teknologi digital mengkonversi suara dan menjadi data digital yang terdiri dari angka 1 dan 0. Dengan teknologi digital ini, dalam gambar yang ditampilkan memiliki kualitas warna yang lebih natural dan resolusi yang lebih baik, enggak bakalan pecah atau turun kualitasnya sekalipun gambar ditampilin make layar yang gede.Bukan hanya itu, stasiun pemancar atau stasiun TV juga bisa menggunakan beberapa sinyal dalam satu lebar gelombang yang sama, memungkinkan buat melakukan siaran atau menambahkan isi atau informasi tambahan dalam sinyal TV digital. Buat Belia yang manfaatin jasa TV kabel/satelit di rumahnya, fungsi ini bisa Belia tahu dengan mengecek jadwal atau informasi tambahan dalam bentuk teks dalam sebuah program/channel tertentu. Dan lebih dahsyatnya lagi, sinyal digital memungkinkan siaran TV dengan kualitas suara yang jauh lebih baik dibandingkan TV analog. Nah, gambar yang ditampilin pada HDTV, menggunakan sinyal digital yang udah dijelasin tadi.
Tentunya enggak sembarangan TV bisa menampilkan siaran TV yang menggunakan sinyal digital. Selain harus memiliki TV yang udah ngedukung teknologi digital harus dilengkapin dengan receiver khusus yang mampu nerjemahin sinyal digital buat ditampilin jadi gambar dan suara. Dan enggak hanya itu, tentunya butuh stasiun atau pemancar yang ngirim sinyal TV digital buat bisa ngeoptimalin teknologi ini (so far di Indonesia belom, perkecualian buat TV kabel,Frekuensi TV digital terrestrial sama dengan frekuensi TV analog terrestrial yang ada dewasa ini, yaitu kanal VHF dan UHF. Menarik untuk disimak bahwa pada alokasi frekuensi tersebut 170 ? 230 MHz dan 470 ? 890 MHz sebetulnya alokasi frekuensi yang telah diberlakukan I.T.U untuk Region 3 (Asia Pasifik) tidak eksklusif untuk penyiaran, melainkan untuk : Fixed, Mobile dan Broadcasting. Padahal servis yang dapat ditawarkan oleh TV digital selain TV siaran, juga internet, komunikasi data, bahkan voice teleponipun bisa, mengingat kemampuan komunikasi duplex (dua arah) pun dapat dilakukan pada teknologi TV digital ini.
Misalnya TV Plasma merupakan generasi ketiga dari teknologi televisi setelah generasi yang menggunakan sistem tabung dan kemudian dilanjutkan dengan teknologi proyeksi (TV projection). Secara teknis, plasma terdiri dari modul Plasma Display Panel (PDP) yang digabungkan dengan signal processing part yang terdiri dari sinyal processing IC board, front filter, front, dan rear cabinet, speaker, dan set top box. Cara kerja televisi ini memakai ribuan ruang kaca tertutup bertekanan rendah yang diisi campuran neon dan xenon. Di belakang ruang itu terdapat fosfor berwarna-warni. Ada yang merah, biru, dan hijau untuk tiap ruangnya. Saat dinyalakan, ruang plasma memancarkan cahaya ultraviolet yang tak tampak mata. Kemudian cahaya ini mengenai fosfor merah, hijau, dan biru di bagian belakang kaca displai dan fosfor itu lalu menghasilkan cahaya yang terlihat mata. Fosfor tadi terbuat dari tipe yang sama seperti dalam perangkat CRT konvensional. Hasilnya, orang bisa menikmati warna-warna yang cerah dan dinamis seperti yang diharapkan. Sejumlah keunggulan dari televisi plasma antara lain resolusi yang tinggi ketimbang televisi biasa, dan mampu mempertontonkan sinyal teve digital serta VGA dari komputer. Televisi jenis ini juga tebalnya hanya beberapa inci sehingga pilihan penempatannya bisa bervariasi. Selain dipajang berdiri, model ini bisa dipasang di dinding atau bahkan di langit-langit sehingga tak terlalu makan tempat. Orang bilang bentuknya elegan. Karena tak memerlukan unit proyeksi dan layarnya, maka ideal dipakai untuk tiap aplikasi komersial dan bisnis, di saat pemakaian proyektor tak dimungkinkan. Karena tipisnya, pemasangannya bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya ditempelkan di dinding atau langit-langit, tegak lurus dari lantai atau ditempatkan dengan desktop stand atau ceiling bracket, seumpama mau digantung.
Fenomena TV digital merupakan salah satu contoh konvergensi antara Teknologi Informasi, Telekomunikasi dan Penyiaran. Di negara-negara Eropa, kebutuhan jaringan akses penyiaran telah banyak dilakukan oleh TV satelit dan jaringan TV kabel yang relatif mempunyai jumlah kanal yang jauh lebih banyak dibandingkan TV analog terrestrial biasa. Dengan rencana transisi TV analog menjadi TV digital dalam jangka waktu yang telah disepakati, dan penambahan jumlah kanal TV dalam teknologi TV digital, maka negara Eropa merencanakan pula untukmenggunakan sebagia kanal frekuensi TV analog di UHF untuk menjadi "extention band" dari IMT-2000. Apalagi hal ini telah diperkuat oleh keputusan dari WRC-2000, Istanbul-Turki, yang membuka kesempatan negara-negara di seluruh dunia untuk memilih pita frekuensi 806 ? 960 MHz, 1710 ? 1880 MHz dan 2520 ? 2670 MHz sebagai "extention band" dari IMT-2000. Oleh karena itu untuk antisipasi meningkatnya permohonan penyelenggaraan televisi dimasa depan dan agar lebih efisien maka dapat ditempuh suatu terobosan suatu kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.
Selengkapnya...

Perkembangan Fasilitas Ponsel dan Layanan 3G serta Dampaknya pada Penggunaan Ponsel
Dizaman modernisasi saat ini teknologi berkembang dengan pesat, masyarakatpun tidak mau ketinggalan dengan perkembangan teknologi tersebut. Salah satu perkembangan yang kita temui dalam keseharian kita yakni penggunaan fasilitas ponsel yang kini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat bahkan dengan adanya fasilitas ini segala kesulitan yang dihadapi masyarakat pada umumnya lebih berkurang jika dibandingkan tanpa adanya ponsel ditangan masyarakat.
Dengan fasilitas yang tersedia di ponsel tersebut kita bisa melakukan komunikasi dengan kerabat yang berada jauh dari kita tanpa mengalami kesulitan kecuali jika signal pada daerah tujuan belum seutuhnya lengkap. Mendengar kabar dari family tidak harus menuggu dengan waktu yang cukup lama karena dengan lewat sms saja kita dengan cepat mendapat kabar dari mereka. Berbagai jenis ponsel kini beredar di tengah-tengah masyarakat dengan tipe serta keunikan masing-masing agar fasilitas tersebut dengan cepat diterima oleh masyarakat pengguna ponsel tentunya.
Kini dengan harga yang lumayan bisa dijangkau oleh masyarakat, ponsel bisa dipakai oleh berbagai kalangan. Dengan berbagai akses yang didapat membuat penggemar ponsel bertambah terutama bagi kalangan muda yang lebih mengutamakan ponsel sebagai trendi masa kin, tentunya dengan memiliki ponsel yang punya fasilitas lengkap yakni ponsel yang mempunyai fasilitas GPRS, MMS, dan kamera tentunya.
Berkembangnya zaman berarti teknologi pun seakan lebih diutamakan oleh para ilmuwan yakni dengan menciptakan teknologi yang baru yakni Teknologi komunikasi 3G yang merupakan sebuah teknologi komunikasi mobile yang mampu menyatukan dan mengovergensikan semua jenis komunikasi saat ini. Kehadiran teknologi telepon selular generasi ketiga (3G) memberi peluang untuk mewujudkan impian-impian masa lalu terkait cara berkomunikasi.
Kita sebelumnya mungkin belum pernah membayangkan dapat berkomunikasi dengan seseorang yang terpisah jarak namun bisa merasakan seakan-akan dia hadir dekat dengan kita. Hal itu bisa terasa karena selain bisa mendengar suaranya juga bisa melihat wajah lawan bicara di layar ponsel.
Teknologi mobile kemudian terus berkembang dengan hadirnya teknologi telepon selular generasi kedua (2G) lewat GSM (Global System for Mobile Communications) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Keduanya memberikan layanan selangkah lebih maju dengan teknologi digital yang dimiliki dan kemampuannya mentransfer data. Kehadiran 2G kemudian diikuti oleh teknologi GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rates for GSM Evolution) yang memiliki kecepatan pengiriman data lebih baik. Belakangan muncul teknologi telepon selular generasi ketiga (3G) yang mampu mentransfer suara, data dan gambar dalam kecepatan tinggi
Terlepas dari sisi biaya yang belum diketahui besarnya dan berbagai aspek kesiapan masyarakat dalam implementasi layanan 3G, kemampuan yang dimiliki teknologi ini tentunya diharapkan mampu memberikan lebih banyak kemudahan dan efektivitas untuk berbagai sisi kehidupan masyarakat Indonesia. Namun demikian seperti kita pahami, setiap hal baru yang masuk ke masyarakat pasti membawa dampak atau perubahan sosial. Tak terkecuali dengan 3G. Keberadaannya di tanah air sudah barang tentu akan memberikan banyak implikasi di berbagai sektor kehidupan.
Bila kita cermati salah satu masalah pendidikan kita adalah kendala akses ke sumber informasi. Masih mahalnya harga buku-buku, ditambah keenganan sebagian besar masyarakat kita melangkah ke toko-toko buku dan perpustakaan diiringi masih ribetnya mencari informasi di perpustakaan konvensional ditenggarai menjadi penyebab hal tersebut.
Kehadiran 3G tentunya diharapkan dapat memberi alternatif solusi permasalahan akses ke sumber informasi ini. Contohnya, para pengguna ataupun pelanggan layanan ini ke depan akan memungkinkan untuk memilih berbagai e-book yang ditawarkan oleh berbagai content provider di manapun ia berada, selama lokasinya dalam jangkauan jaringan operator. Bagi para penerbit pun, teknologi ini akan mengurangi cost, karena mereka tidak usah mengeluarkan ongkos cetak dan biaya distribusi, karena buku mereka dikemas secara digital dan didistribusikan lewat content provider..
Para pengelola konten pun bisa memanfaatkan teknologi ini untuk program-program kursus singkat. Adapun untuk kepentingan konsultasi ataupun media interaktif bersama nara sumber, mereka bisa memanfatkan fasilitas video call maupun video conference.
Kendati begitu, bagi dunia akademisi maupun sekolah, kehadiran teknologi 3G ini berpotensi juga menimbulkan dampak negatif. Bila tidak diantisipasi, para siswa yang selama ini gemar menyontek dengan memanfaatkan fasilitas sms, boleh jadi di masa depan cukup memperlihatkan lembar jawaban kepada temannya via kamera handset 3G. Bahkan para joki ujian masuk perguruan tinggi bersama timnya pun berpotensi memanfaatkan teknologi ini untuk memuluskan langkah mereka.
Salah satu aspek yang akan berubah dengan kehadiran 3G adalah media dan hiburan. Sebagaimana kita tahu, sebagian besar masyarakat kita adalah tipikal watching society. Hal ini terlihat dari kurangnya minat baca di negeri ini. Mereka cenderung lebih menyukai tontonan bukan bacaan. Kenyataan ini tentu akan dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis media maupun hiburan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki 3G.
Jaringan 3G yang memiliki bandwidth besar untuk lalu lintas data akan sangat memungkinkan bagi operator untuk menyediakan konten-konten berkapasitas besar, seperti konten-konten media dan hiburan sebagai salah satu layanan. Berbagai klip musik maupun MP3 diyakini akan membanjiri layanan 3G. Hal ini bahkan sudah dimulai dengan kehadiran fasilitas Ring Back Tone maupun Video Ring Tone saat ini.
Selain memungkinkan untuk melakukan download file-file audio/video on demand, kehadiran 3G juga akan memungkinkan para penggunanya untuk menikmati radio streaming maupun mobile TV, termasuk sinetron, seperti yang sudah diaplikasikan di negara tetangga Singapura lewat operator MobileOne Ltd. Bagi para jurnalis televisi, kehadiran 3G diharapkan akan membantu peliputan mereka. Karena lewat video call mereka bisa secepatnya melaporkan sebuah peristiwa ke kantor redaksi untuk ditayangkan segera.
Pun begitu dalam membaca peluang bisnis atau memutuskan sebuah penawaran kerjasama. Para pengusaha tak perlu beranjak dari kursi mereka untuk melihat sebuah penawaran barang/ jasa dari sebuah perusahaan. Mereka cukup melihat barang yang ditawarkan lewat video call, atau minta dikirim detail via email. Teknologi telepon selular generasi ke-tiga ini juga akan banyak memberi implikasi bagi gaya hidup masyarakat Indonesia. Ada kecenderungan di awal-awal kehadirannya 3G akan menjadi indikator pendongkrak status sosial bagi penggunanya.
Bagi masyarakat kota metropolitan yang sudah akrab dengan kemacetan, kehadiran jaringan 3G akan membantu mereka untuk memilih jalan-jalan alternatif yang sedikit bebas macet. Hal itu terjadi karena operator lewat content provider bisa memberikan layanan video real time yang menayangkan situasi di jalan-jalan protokol. Bagi remaja maupun para games mania, ke depan mereka akan lebih leluasa bermain game online, tak hanya lewat internet namun juga lewat ponsel, karena jaringan 3G memungkinkan untuk itu. Pun begitu bagi para peminat komik, mereka bisa mendapatkan komik dengan gambar berkualitas lewat layanan 3G.
Hadirnya 3G juga kemungkinan akan bisa mengubah secara perlahan-lahan kebiasaan cara menggunakan ponsel, yang tadinya menempel di telinga menjadi berbicara dengan menatap layar. Kendati begitu, kehadiran 3G juga berpotensi memberikan ekses negatif terhadap gaya hidup, terutama bagi masyarakat perkotaan. Lewat layanan chat di jaringan 3G misalnya, para pelaku bisnis esek-esek perorangan ini akan lebih bebas bertransaksi dan berpromosi. Mereka bisa saja rela mempertontonkan tubuhnya lewat video call setelah meminta transfer dana kepada peminatnya terlebih dahulu.
Selengkapnya...